Pages

Apr 24, 2008

Iya = Tidak

Ceritanya waktu itu, ada teman sekantor membawa martabak manis rasa coklat. Ditawarkannya martabak itu kepada segenap isi kantor. Tentu, reaksi kami, yang sedang menderita penyakit jam tiga sore (lapar ingin ngemil), tidak ada yang menolak. Satu orang kantor, dengan santai menjawab "iya" tetapi tidak beranjak juga dari kursi empuknya. Dia tetap saja memelototi layar komputer sambil membereskan pekerjaannya.

Pemilik martabak kembali menawarkan kudapan itu kepada teman-teman yang belum mendapat jatah martabak. Ada yang memang tidak suka coklat, atau ada yang baru saja selesai makan siang. Nah, satu teman yang tadi menjawab "iya" tentu ditawari martabak lagi untuk kedua kalinya. Eh, dia menjawab ''iya" lagi, tetapi tetap tidak menjamah sepotong martabak pun.

Lalu saya berseru,"Buruan ambil martabaknya, entar kehabisan lho!"

Kata teman saya itu,"Saya baru selesai makan mie goreng barusan."

Saya menimpali lagi dengan heran dan iseng,"Lho, kalau gitu kok tadi jawab iya?"

"Memang begitu Mbak ya, orang Bali selalu menjawab 'iya', walaupun belum tentu mau. Kalau bilang 'tidak', nanti dibilang tidak sopan".

Saya dan satu teman lagi yang juga orang Bali seketika protes,"Masa semua orang Bali gitu. Saya gak punya kebiasaan itu. Kalau tidak mau, mending jawab 'tidak terimakasih' daripada bilang 'iya' tapi diam-diam saja."

"Tapi di tempat saya begitu, Mbak. Kalau ditawari makanan oleh seseorang, harus menjawab 'iya'. Kalau menolak, nanti dibilang sombong. Perkara nanti tidak mau, ya gak jadi masalah."

Melihat saya memasang wajah heran, dia melanjutkan lagi. "Kan di daerah saya, banyak anggapan tentang ilmu hitam. Jadi kalau kita menolak tawaran makanan dari seseorang, orang itu bisa tersinggung. Bisa muncul tanggapan, 'wah orang ini menolak makanan saya, jangan-jangan saya dianggap bisa ilmu hitam atau mau meracuni dia.' Begitulah, Mbak."

Oh, rupanya ada latar belakang seperti itu. Kata 'iya' rupanya tidak selalu berarti 'setuju, tidak menolak, mau', tetapi bisa juga berarti 'tidak, terimakasih'.

2 comments:

D-eby said...

hm..;) ganti tampilan atuh ibu ? :) gimana masalah si maid udah solved ?..he..he..dah punya anak dua urusan maid jadi crucial juga yak ?!. Tapi kayaknya cari maid jaman gini susah2 gampang ntuh. Si tante yang di dps juga bolak balik ganti maid mulai dari yang dibooinginlah, kabur, pulang kawin dan segala macam alasan.

Eh foto profilnya bagus, siapa tuh nyang shoot ?! si bapak yah...:) ah makin canggih aja dech skill dan feelnya.

Michael, Ryan , Emily's Mommy said...

Ya.. tengkyu..itu juga yang bikin masalah aku waktu pertama kali sekolah keluar, karena kebiasaan bilang Ya terimakasih..di Indonesia tapi nggak diambil.. jadi kebawa ke LN, dimarahin deh sama host aku waktu itu ( aku tinggal sama keluarga )..hehehe kebiasaan sih ya